GIANYAR, BALIPOST.com – I Putu Bagus Trisna alias Bombom yang memiliki bobot 215 Kg dievakuasi Sabtu (3/2) Pukul 21.30 WITA ke RSUD Sanjiwani Gianyar dalam kondisi pingsan. Bombom asal Desa Serongga, Gianyar, ini dinyatakan meninggal pukul 22.16 WITA.
Direktur RSUD Sanjiwani, dr. Bayu Widiarta mengungkapkan pasien ditemukan tidak sadar sejak pukul 21.00 WITA. Selanjutnya pasien dibawa ke IGD Sanjiwani.
Dijelaskannya, saat tiba di IGD, tensi pasien sudah tidak bisa diukur, denyut nadi tidak terukur, dan pernafasan tidak terukur. Pihak rumah sakit melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) 5 siklus.
Evaluasi nadi dan pemeriksaan rekam jantung (EKG) dengan hasil EKG flat. Ia menyampaikan selanjutnya pihak rumah sakit memberi informasi ke keluarga pasien bahwa pasien sudah meninggal pukul 22.16 WITA. “Pihak keluarga maklum dan menerima,” jelasnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (3/2) sekitar pukul 21.30 WITA, Bombom dievakuasi dari rumah kediamannya di Desa Serongga, Gianyar menuju RSUD Sanjiwani Gianyar untuk mendapatkan perawatan medis akibat obesitas. Bombom dievakuasi dalam kondisi pingsan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba, didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, IGN. Dibya Presasta mengatakan sebelum dievakuasi ke RS Sanjiwani, pada Jumat (2/2) pukul 23.43 WITA pihak keluarga sempat minta bantuan menggeser Bombom karena pria itu tak bisa bergerak akibat asam uratnya tinggi.
“Tim TRC BPBD membantu untuk menggeser saja di tempat tidur yang lebih nyaman, Bombom tak bisa bergerak dikarenakan asam urat yang begitu tinggi, Pukul 00.55 WITA Bombom sudah dapat dipindahkan,” ucapnya.
Keluarga, lanjutnya, berencana membawa Bombom ke rumah sakit pada Senin (5/2). Hanya saja, Sabtu (3/2) pukul 21.30 WITA, Bombom pingsan dan keluarga meminta bantuan BPBD untuk mengevakuasi. (Wirnaya/balipost)
TRIBUNJABAR.ID - Pria berbobot 210 kilogram asal Bali bernama I Putu Bagus Trisna Hadibrata (34) alias Bombom meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.
Bombom dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar menggunakan mobil pikap saat pingsan di rumahnya di Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Sabtu (3/2/2024) malam.
Setelah menjalani perawatan, Bombom dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit, tepatnya pada Minggu (4/5/2024).
Lantas seperti apa sosok Bombom?
Dilansir dari Tribun-Bali, Bombom adalah warga Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, bobot mendiang Bombom sempat menyentuh angka 228 kilogram.
Tetapi, berdasarkan hasil timbangan terakhir, berat badan Bombom berada di angka 210 kilogram.
Diketahui, Bombom telah memiliki bobot badan berlebih sejak duduk di bangku SD, yaitu menyentuh angka 100 kilogram.
Berat badannya pun kian bertambah ketika menginjak usia remaja.
Baca juga: Viral Video Detik-detik Menegangkan Longsor Terjang Kompleks Penggilingan Padi di Cikajang Garut
Bombom sempat menempuh pendidikan sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Tetapi, ia memilih untuk berhenti karena kondisinya yang begitu terpukul saat ayahnya meninggal dunia.
Ia pun bekerja di sebuah usaha vape di Sanur, Bali.
Adapun, Bombom telah menikah dengan pujaan hatinya pada Oktober 2023.
Saat menikah itu, Bombom pernah termotivasi untuk melakukan diet.
GIANYAR – I Putu Bagus Trisna Hadibrata (34) alias Bombom meninggal dunia setelah mengalami penurunan kesadaran di rumahnya Banjar Seronggo Tengah, Desa Seronggo Kecamatan/kabupaten Gianyar, Sabtu (3/2) malam.
Sempat mendapatkan perawatan di RSUD Sanjiwani di bantu TIM TRC BPBD Gianyar. Bombom akhirnya menghembuskan nafasnya Sabtu (3/2/24) sekitar pukul 22.10 wita malam.
Wadir umum RSUD Sanjiwani Gianyar, Putu Awan Saputra, Minggu (4/2/24) membenarkan kabar tersebut. “ Pasien obesitas Bombom sudah meninggal jam 22.16 WITA kemarin malam,” ujarnya dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gianyar Ida Bagus Putu Suamba saat dikonfirmasi mengatakan, evakuasi berhasil dilakukan melibatkan anggota TRC, Damkar dan warga setempat. “Sekitar Pukul 21.45 WITA, Bombom bisa diangkat dari kamarnya untuk dilarikan ke rumah sakit. Dikarenakan beliau dalam keadaan pingsan,” jelasnya.
Evakuasi pun tidak memungkinkan untuk menggunakan mobil ambulans PMI, sehingga dievakuasi dengan mobil pick up orange BPBD Kabupaten Gianyar dikomandoi langsung oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar IGN Dibuat Presasta. Putu tiba dengan selamat di IGD RSUD Sanjiwani. “Pukul 22.36 Sudah tiba Di RS Sanjiwani dan sudah ditangani Tim Medis,” terang Suamba.
Sebelumnya, TRC BPBD Gianyar juga membantu memindahkan tubuh Bombom dari tempat tidur satu ke yang lain. Tepatnya pada Jumat (2/2) malam. Saat itu, Bombom masih sadarkan diri yang mengerang kesakitan. Informasinya, Bombom mengalami sakit asam urat.” terang Suamba. (jay)
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Simak kompilasi berita viral Bali yang dihimpun redaksi sepanjang 24 jam terakhir hingga Minggu 11 Januari 2024.
Berita viral Bali pertama yang memantik sorotan adalah prosesi kremasi Putu Bagus Trisna Hadibrata (34) alias Bombom.
Kemudian berita viral Bali berikutnya masih seputar perayaan Hari Raya Imlek 2024 di Pulau Dewata.
Berikut ini ulasannya.
Baca juga: Berita Viral di Bali: Nyepi Beririsan dengan Awal Ramadan dan Duduk Perkara Anggota TNI Dikeroyok
Putu Ayu Pariyanti Laksmi Dewi harus menjadi seorang istri sekaligus anak yang tegar. Bagaimana tidak, ia harus kehilangan dua orang yang disayanginya hanya kurang dari 24 jam.
Pada Sabtu (3/2) malam, ia harus kehilangan suaminya, Putu Bagus Trisna Hadibrata (34) alias Bombom, lelaki berbobot 210 kg di Gianyar.
Keesokan paginya, Minggu (4/2) ia harus kehilangan ayah kandungnya yang koma beberapa waktu sehabis terjatuh.
Kesedihan ini dituturkan oleh adik kandung Putu Ayu Pariyanti Laksmi Dewi, yakni Made Pariyadi Indrakusuma saat kremasi jenazah Bombom di Krematorium Cekomaria Denpasar, Sabtu (10/2/2024).
Made Pariyadi bercerita, sebelum Bombom mengalami sesak dan dibawa ke RSUD Sanjiwani, kakaknya masih menghubungi suaminya.
Saat itu, kakaknya sedang berada di RSU Bali Mandara menunggu ayahnya yang tengah dirawat.
Malamnya, sang kakak mendapat kabar bahwa suaminya sudah dirawat di rumah sakit.
“Kakak saya langsung ke Sanjiwani sampai pagi, sampai Bli Bombom masuk ke ruang jenazah,” kata Made Pariyadi.
Setelah itu, kakaknya kembali ke Denpasar menunggui ayahnya yang tengah koma. Dan kesedihan datang lagi, karena sekitar pukul 10.30 Wita, sang ayah berpulang.
“Kakak saya benar-benar menanggung beban yang berat karena harus kehilangan dua orang yang dicintai kurang dari 24 jam,” katanya.
Baca juga: Berita Viral Bali: Anggota TNI Dikeroyok di Kerobokan hingga WNA Australia Dideportasi dari Bali
Arti dari kata bombom adalah: sejenis kumbang yang mengeluarkan zat perekat
Cari terjemahan bahasa batak lainnya di
Bahasa indonesia-nya kata: bombom
Berikut terjemahan dari kata
(Bahasa Indonesia) - sejenis kumbang yang mengeluarkan zat perekat
Contoh Kalimat: aha i bombom = apa di Sejenis kumbang yang mengeluarkan zat perekat arti bombom = lapatan Bombom arti hola bombom = Lapatan hola Bombom
Cari terjemahan bahasa batak lainnya di